TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Pemuda Penggal Kepala Ayah di Jember Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa Berat

Pemuda Penggal Kepala Ayah di Jember Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa Berat - jemberterkini.id
Pemuda Penggal Kepala Ayah di Jember Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa Berat. /Dok.Ist

JemberTerkini.ID - Akbar, 18 tahun seorang pemuda yang tega menghabisi nyawa ayahnya sendiri dengan cara memenggal kepala, dinyatakan mengalami gangguan jiwa berat. 

Insiden tragis ini terjadi di Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kepastian mengenai kondisi kejiwaan tersangka diperoleh setelah kepolisian melakukan pemeriksaan medis mendalam. 

Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman, mengungkapkan bahwa hasil tes dari tim medis Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Jember menunjukkan bahwa remaja tersebut mengalami gangguan jiwa berat.

“Kondisi kesehatan fisiknya berangsur membaik usai menjalani operasi leher di RSD dr. Soebandi Jember. Setelah itu, kami langsung membawanya untuk diperiksa oleh dokter jiwa di rumah sakit tersebut,” ujar Fatchur, Senin (17/2/2024).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter jiwa menyarankan agar Akbar tidak langsung ditahan karena kondisinya masih memerlukan perawatan intensif. 

Oleh karena itu, pihak kepolisian memutuskan untuk menitipkan tersangka ke Yayasan Padepokan Dandan Jiwo yang berlokasi di Kecamatan Jombang, Jember.

“Yayasan tersebut merupakan lembaga resmi yang bekerja sama dengan Dinas Sosial Jember. Sementara ini, tersangka dirawat di sana untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” jelas Fatchur.

Meski demikian, pihak kepolisian tetap berjaga ketat di lokasi perawatan untuk mengantisipasi kemungkinan tersangka melarikan diri.

“Setiap hari ada personel yang ditugaskan untuk berjaga di padepokan. Kami khawatir tersangka kabur, sehingga pengawasan harus dilakukan secara ketat,” tambahnya.

Selain perawatan di yayasan, polisi juga telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya, guna mendatangkan dokter spesialis untuk menangani kondisi kejiwaan tersangka. 

Pihak kepolisian juga tengah menjalin komunikasi dengan rumah sakit di Kediri untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan.

“Sementara ini, tersangka tetap rutin mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter dari RSD dr. Soebandi. Kami juga menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit di Kediri untuk memastikan kondisi medisnya lebih lanjut,” pungkas Fatchur.

Kasus ini masih dalam penanganan pihak berwenang, dan perkembangan lebih lanjut akan terus dipantau guna memastikan tindakan hukum yang tepat sesuai dengan kondisi kejiwaan tersangka. ***

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.

Ketik kata kunci lalu Enter

close