Kebakaran Landa Hutan Jati di Lereng Gunung Gedek Jember, Dekati Pantai Papuma. dok. faktualnews |
Jember Terkini - Si jago merah mengamuk di lereng Gunung Gedek, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, menghanguskan lebih dari 5 hektar hutan jati di dekat objek wisata Pantai Papuma.
Kebakaran yang terjadi di dua titik ini pertama kali diketahui pada Senin siang (7/10/2024) dan hingga Selasa (8/10/2024) dini hari api masih berkobar.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember bersama relawan dan karyawan PT. Palawi Risorsis, pengelola Pantai Papuma, berjibaku memadamkan api.
Baca Juga: Sindikat Curanmor Lintas Daerah Dibekuk, 19 Motor Hasil Curian Masih Diburu Polres Jember
"Lokasi kebakarannya itu di jalan menuju Pantai Papuma. Titik api awalnya menjalar dari bawah ke atas. Untuk penyebab kebakaran masih belum diketahui,” ungkap Rezha Pratama, anggota TRC BPBD Jember.
Upaya pemadaman sempat membuahkan hasil pada Senin sore, namun api kembali berkobar dan meluas setelah maghrib.
Lokasi kebakaran yang berada di lahan Perhutani ini cukup jauh dari permukiman warga, sekitar 3 kilometer.
Baca Juga: Kosan "Prostitusi" Marak di Jember, Kurangnya Perhatian dan Penertiban Ancam Generasi Muda
"Jarak (lokasi) kebakaran ke permukiman terdekat sekitar 3 km. Itupun kalau mau menuju ke permukiman, api itu harus melewati lahan pertanian warga, jadi kemungkinan untuk sampai ke permukiman (warga) kecil,” jelas Rezha.
Meskipun demikian, kebakaran dikhawatirkan akan meluas dan mendekati Pantai Papuma.
"Hal itu yang juga ditakutkan sama pengelola Papuma, api itu sampai ke pantai. Makanya sampai malam ini, mereka (karyawan dan petugas jaga loket dari Papuma) stand by (berjaga) memantau keadaan di lokasi," ujar Rezha.
Pihak BPBD terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan melakukan pemantauan intensif. "Kalau memang semakin meluas, kami akan memanggil pemadam dan menambah personel yang banyak untuk melakukan pemadaman,” tegas Rezha.
Hingga saat ini, penggunaan helikopter untuk pemadaman dirasa belum diperlukan.
"Kalau untuk helikopter (dirasa) belum perlu. Karena tadi (hasil assessment), mengendarai motor bisa ke atas (lokasi kebakaran). Jadi sementara ini yang paling efektif motor itu, karena dekat pantai juga. Kalau pakai helikopter resikonya juga tinggi,” pungkasnya.
Baca Juga: Otak Perampokan Rp400 Juta di Jember Ditangkap Usai Terjadi Baku Tembak
Ancaman Kebakaran Hutan di Musim Kemarau
Kebakaran hutan di lereng Gunung Gedek ini menambah daftar panjang kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Indonesia, khususnya di musim kemarau.
Faktor cuaca panas dan kering menjadi salah satu pemicu utama kebakaran. Selain itu, aktivitas manusia seperti pembukaan lahan dengan cara membakar juga berpotensi memicu kebakaran.
Pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya pencegahan karhutla.
Baca Juga: Siswi Kelas 2 SD di Jember Diduga Dilecehkan Teman Sekelas, Orang Tua Korban Tuntut Keadilan
Sosialisasi tentang bahaya karhutla dan penerapan sanksi tegas bagi pelaku pembakaran hutan perlu digalakkan.
Kerjasama antar instansi dan pelibatan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla juga sangat penting.***