 |
| Waspada Kekeringan, Sebanyak 80 Keluarga di Kalisat Jember Alami Krisis Air Bersih. |
Jember Terkini - Sebanyak 80 keluarga di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jember, kini tengah berjuang menghadapi krisis air bersih yang semakin parah.
Warga desa tersebut harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air galon, lantaran bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember tidak mencukupi kebutuhan harian mereka.
Kondisi ini telah berlangsung selama dua bulan terakhir, di mana sumber mata air sumur warga mulai mengering akibat dampak musim kemarau panjang yang melanda.
Air yang tersisa pun tak layak konsumsi karena tercemar kotoran, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan memasak, minum, mencuci pakaian, atau mandi.
“Kondisi sumurnya memang tidak meyakinkan. Di rumah sama sekali tidak ada air. Kalau butuh, kami ke sungai atau menunggu bantuan, tetapi kemarin itu sudah habis. Sekarang kami menunggu kotorannya mengendap dahulu sekitar empat jam,” ungkap Lilik Suryani, salah satu warga, pada Selasa (6/8/2024).
Krisis air bersih ini hampir selalu melanda Desa Plalangan saat musim kemarau panjang karena struktur tanah di wilayah tersebut yang cenderung kering.
Di Dusun Krajan, setidaknya 80 keluarga terdampak kekeringan dan sangat membutuhkan pasokan air bersih.
“Untuk saat ini, kami hanya bisa berharap hujan segera turun. Kalau kondisi ini terus berlanjut, kekeringan akan semakin parah. Saat ini, sama sekali tidak ada air,” ujar Kepala Dusun Krajan, Rahmad, saat dikonfirmasi.
Mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD setempat saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Warga berharap pemerintah melalui instansi terkait segera mengambil tindakan, seperti membuat sumur bor, agar krisis air bersih saat musim kemarau panjang dapat diatasi.
Dengan adanya tindakan nyata dari pemerintah, diharapkan warga Desa Plalangan bisa segera keluar dari krisis air bersih ini dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.***