TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Kisah Nyata Penari Hantu Banyuwangi, Teror Ditengah Malah, Suara Misterius, Tamu Tak Terlihat, dan Aroma Bunga Menyergap (Part 2)

 

Jember Terkini - Belum lama aku memeluk anakku, tiba tiba aku mendengar suara pintu rumahku yang terdengar seperti dibuka dari dalam.

Suara putaran kunci yang dilanjutkan dengan suara pintu yang terbuka, seolah memang ada yang sengaja membuka pintu rumahku dari dalam mengingat kunci rumahku saat itu memang tertancap di bagian dalam rumah, bukan diluar.

"Ceklek, ceklek, kreeeeeekkkkkk", suara kunci pintu diputar lalu dibuka.

"Ya Allah, suaranya kok seperti ada yang sedang membukakan pintu, kan dirumah ini tidak ada siapapun selain aku dan anakku", fikirku dalam hati.

Dan setelah suara pintu terbuka, malam itu aku benar benar merasakan suhu di sekitarku tiba tiba berubah menjadi lebih dingin dari biasanya.

"Mas..tolong jangan ganggu aku lagi", rintihku yang mulai ketakutan sambil tubuhku yang mulai gemetar tidak karuan.

Namun nyatanya, semua itu tidak berhenti disitu saja,

Ketika aku masih dalam keadaan ketakutan, tiba tiba aku mendengar suara orang yang berjalan mondar mandir diruangan tengah rumahku.

"Blek, blek, blek, blek"

Mendengar hal itu, tentu saja aku semakin ketakutan dengan keringat yang sudah tidak berhenti bercucuran.

"Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah", ucapku.

Dan dengan memanjatkan semua doa, akupun tetap bertahan didalam kamarku hingga esok hari.

Dan anehnya, keesokan harinya, ketika aku bangun dari tidurku, aku memang melihat pemandangan yang sangat tidak masuk diakal.

Pagi itu, aku melihat pintu utama rumahku sudah terbuka lebar disertai dengan adanya beberapa minuman yang sudah tertata rapi dimeja ruang tamuku seolah tadi malam benar benar memang ada tamu yang datang kerumah ini.

Dan tidak berhenti disitu saja, pagi itu aku juga melihat banyak sekali sisa sisa potongan bunga melati yang tercecer di lantai tepat disekitar sofa ruang tamuku.

Melihat hal itu, tentu saja akupun seketika terkejut bukan main dan berfikir jika memang sepertinya Almarhum suamiku mengikutiku sampai dirumah ini.

Dan karena aku harus kembali bekerja, akupun akhirnya mencoba tidak menghiraukannya dan segera pergi bekerja seperti biasanya dengan anakku yang memang selalu kuajak ketika aku pergi kemana mana.

Namun anehnya, ketika aku masih didalam kendaraan, anakku yang sebelumnya sangat periang, pagi itu tiba tiba berubah menjadi pendiam.

"Adik kenapa kok diam saja", tanyaku.

"Aku dimarahin papa ma", jawabnya singkat.

Mendengar hal itu, akupun seketika terkejut bukan main dan langsung menghentikan laju mobilku,

"Adik kemarin ketemu papa?" tanyaku heran.

"Lo kan papa tidur sama aku dan mama", jawabnya polos.

Dan tanpa bertanya apa apa lagi, akhirnya akupun kembali melanjutkan perjalananku dengan fikiran yang semakin tidak karu karuan.

"Adik nanti main sama Lutfi lagi ya, kalau mama sudah pulang, tak jemput", ucapku.

Dan singkat cerita, hari itupun berlalu begitu saja.

Malam harinya, sepulang aku dari tempat kerja, semuanya semakin aneh saja.

Kondisi pintu rumah yang sebelumnya ku kunci rapat rapat, saat itu kembali terbuka.

Ceceran potongan melati yang sebelumnya sudah kusapu bersihpun saat itu juga kembali ada.

Melihat hal itu, tentu saja aku semakin terheran heran dengan apa yang sebenarnya telah terjadi dirumah ini.

Namun karena malam itu aku sangat kelelahan, akhirnya akupun mencoba tidak menghiraukan semuanya dan memilih untuk langsung beristirahat.

"Tau ah, aku capek,,mau langsung tidur saja", ucapku sambil berjalan masuk kedalam kamarku.

Sesampainya dikamar, akupun seketika tertidur lelap dengan kembali memeluk erat anakku yang saat itu juga sudah tertidur pulas.

Keesokan harinya, Aku dibangunkan oleh satpam komplek yang tiba tiba mengetuk pintu rumahku dengan sesekali berteriak memanggilku.

"Tok tok tok tok, permisi", teriak satpam tersebut.

"Iya pak, ada apa ya", ucapku sambil membuka pintu rumahku.

"Saya mau menyampaikan keluhan warga bu,,maaf sebelumnya ya", ucap pak satpam sopan.

"Lho kenapa ya pak", jawabku heran.

"Bu Lina tetangga sebelah rumah, merasa terganggu dengan aktifitas dirumah ini " terang pak satpam.

"Maksudnya", sahutku.

"Disini memang sudah ada peraturan, diatas jam 10 malam, jika ada tamu, harus lapor ke saya terlebih dahulu bu. Ditambah kalau tamu tersebut menginap, semuanya harus seijin saya. Menurut bu Lina tetangga ibu, setiap malam, di rumah ibu ini terdengar suara musik yang mengganggu. Karena selain suaranya keras, menurut bu Lina, dirumah ini juga sangat ramai orang. Bahkan, sempat juga Dilihat bu Lina kesini, katanya disini kalau malam di Buat latian Menari. Karena saya tidak merasa ada perijinan dari ibu, makanya saya menanyakan hal ini, mohon maaf yang sebesar besarnya ya bu,,kegiatan semacam itu dilarang disini, mending siang hari saja kalau mau melakukan aktifitas, biar tidak menganggu", ucap pak satpam jelas.

"Apaaa!" ucapku kaget dengan semua perkataan pak Satpam karena akupun sangat yakin jika tidak pernah ada kegiatan yang seperti apa yang telah beliau ucapkan.

"Sebenarnya saya juga pernah lihat bu, tidak hanya malam hari, kemarin siang pun saya juga lihat, disini ada beberapa wanita memakai baju penari seperti orang jawa. Ditambah ada satu laki laki yang terlihat duduk tidak jauh dari mereka. Semuanya menari dengan musik khas jawa timuran,, kalau boleh tau, itu siapa ya bu, kok saya tidak pernah lihat mereka lewat didepan pos saya, kan pos saya letaknya tepat di jalur utama pintu masuk perumahan ini", tanya pak Satpam.

"Silahkan duduk dulu pak, saya bikinkan minuman", ucapku mengalihkan pembicaraan sambil mempersilahkan pak satpam duduk dikursi teras rumahku.

Dan setelah aku selesai membuatkan minuman, akupun pagi itu duduk diteras rumahku sambil menceritakan semuanya kepada pak satpam tanpa ada satupun yang aku sembunyikan.

Hal itu memang sengaja kulakukan, karena sebagai orang baru, aku disini tidak mau dianggap sebagai penganggu ataupun semacamnya.

Karena pada dasarnya, akupun juga tidak tau apa yang sebenarnya sedang terjadi didalam rumahku.

Setelah mendengar semua penuturanku, tentu saja pak Satpam seketika terkejut bukan main, matanya melotot dengan tangannya yang juga terlihat gemetar seolah tidak percaya dengan apa yang telah aku ceritakan.

Dan anehnya, ketika aku sedang asyik-asyiknya menceritakan semuanya, tiba-tiba pagi itu aku kembali mencium aroma bunga melati yang sangat kuat.

Bahkan, tidak hanya aku, sepertinya pak Satpam yang duduk tidak jauh darikupun saat itu juga mencium aroma yang sama.

"Bapak juga mencium bau ini ? Tuh kan pak, Aku gak bohong, aku juga bingung ada apa sebenarnya", ucapku sambil seraya memberi tanda jika pagi itu kami mencium aroma yang sama.

Dan tidak berhenti disitu saja, anakku yang sebelumnya tertidur pulas, pagi itu tiba tiba bangun dan berlari kearahku sambil menangis tersedu sedu.

"Lo adik kok sudah bangun, ada apa, kok nangis", tanyaku.

"Aku dimarahin papa lagi ma", ucapnya sambil memeluk tubuhku.

Mendengar hal itu, akupun seketika terkejut bukan main dan segera berdiri dari tempat dudukku dan mengajak pak Satpam tersebut masuk kedalam rumahku untuk memastikan memang tidak ada siapa siapa dirumah ini selain aku dan anakku.

"Bapak denger sendiri kan, ayo ikut aku masuk kedalam pak, lihat sendiri keadaan dirumah ini, biar bapak yakin kalau tidak ada siapapun selain aku dan anakku", ucapku sambil berdiri berjalan kedalam rumahku yang diikuti oleh Pak satpam yang saat itu berjalan pelan dibelakangku.

Dan setelah melihat semuanya, akhirnya pak satpam pun merasa terheran heran dengan semua yang sudah terjadi didalam rumah ini.

"Mohon maaf bu, bila ibu berkenan, didaerah tempat tinggal saya, ada orang pintar yang sepertinya bisa sedikit membantu permasalahan ini. Jika semua ini tidak segera ditangani, takutnya nanti terus mengganggu dan bisa mengancam keselamatan ibu sendiri. Gimana, disini para tetangga juga merasa terganggu bu soalnya", ucap pak satpam sambil duduk disalah satu sofa yang ada diruang tamuku.

"Silahkan pak, saya sangat mendukung, berapapun saya bayar asal semuanya bisa segera selesai", ucapku meyakinkan.

Namun ditengah tengah kami masih membicarakan hal ini, percaya tidak percaya, tiba tiba sound system yang terletak di ruangan tengah rumahku, saat itu tiba tiba menyala dan beberapa saat kemudian berbunyi alunan musik jawa yang sebelumnya sama sekali tidak pernah aku dengarkan.

Baca part selanjutnya: Kisah Nyata Penari Hantu Banyuwangi, Teror Misterius Rumah Hantu Ningsih: Ketika Penari Tiba-Tiba Muncul di Malam Hari (Part 3)

Disclaimer:

- Tempat dan nama telah disamarkan demi menjaga privasi narasumber.

- Hak cipta sepenuhnya dimiliki oleh pemilik akun X/LakonStory.

- Segala bentuk plagiasi ataupun pengutipan isi cerita tanpa seizin dan sepengetahuan penulis akan kami tindaklanjuti.

- Hanya Jember Terkini merupakan website resmi yang ditunjuk oleh Lakon Story untuk dapat mempublikasikan tulisan ini.

- Segala isi cerita yang ada telah diambil dari narasumber yang bersangkutan serta adanya sentuhan perubahan agar cerita menjadi nyaman untuk dibaca.

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.