![]() |
Kalender Jawa Weton 9 Februari 2025, Penanggalan Jawa dan Hijriah, Ini Dia Makna Weton dalam Tradisinya - jemberterkini.id |
JemberTerkini.ID - Masyarakat Indonesia, khususnya yang masih menjaga tradisi leluhur, kembali merujuk pada Kalender Jawa sebagai panduan dalam menentukan hari-hari penting dan keberuntungan.
Bulan Februari 2025, kalender ini menampilkan perpaduan antara penanggalan Jawa dan Hijriah, yang tak hanya berfungsi sebagai penanda waktu, tetapi juga sebagai cerminan kearifan lokal.
Menurut data dari Kementerian Agama (Kemenag), hari Minggu, 9 Februari 2025, bertepatan dengan weton Minggu Pahing.
Pada hari yang sama, kalender Hijriah mencatat tanggal 10 Ruwah (atau dikenal juga dengan Syakban) 1446 Hijriah.
Penyesuaian antara kalender Masehi, Jawa, dan Hijriah ini menunjukkan betapa tradisi penanggalan lama tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Makna Weton dalam Tradisi Jawa
Weton merupakan konsep yang tak terpisahkan dari budaya Jawa. Secara tradisional, weton merujuk pada hari lahir seseorang yang dihitung dari gabungan hari dalam kalender Masehi dan pasaran Jawa. Lima pasaran tersebut adalah:
- Legi (Manis)
- Pahing (Jenar)
- Pon (Palguna)
- Wage (Cemengan)
- Kliwon (Kasih)
Selain sebagai penanda hari lahir, penanggalan Jawa sering dimanfaatkan untuk menentukan hari baik, misalnya dalam pernikahan, serta untuk membaca perwatakan dan meramalkan peruntungan seseorang.
Budaya menghitung weton ini merupakan salah satu warisan kultural yang terus dijaga oleh masyarakat Jawa sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur.
Nama Bulan dalam Kalender Jawa
Tak hanya hari dan pasaran, penanggalan Jawa juga memiliki sistem penamaan bulan yang berbeda dengan kalender Masehi. Urutan nama bulan dalam kalender Jawa adalah sebagai berikut:
Sura, Sapar, Mulud (atau Rabingulawal), Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Sela, dan Besar.
Perbedaan sistem ini menjadi salah satu identitas unik budaya Jawa yang telah diwariskan turun-temurun.
Kalender Jawa Februari 2025 Secara Lengkap
Berikut adalah rincian Kalender Jawa untuk bulan Februari 2025, yang juga mencantumkan padanan tanggal Hijriahnya:
- Sabtu, 1 Februari 2025 = 1 Ruwah 1446 Hijriah (Wage)
- Minggu, 2 Februari 2025 = 2 Ruwah 1446 Hijriah (Kliwon)
- Senin, 3 Februari 2025 = 3 Ruwah 1446 Hijriah (Legi)
- Selasa, 4 Februari 2025 = 4 Ruwah 1446 Hijriah (Pahing)
- Rabu, 5 Februari 2025 = 5 Ruwah 1446 Hijriah (Pon)
- Kamis, 6 Februari 2025 = 6 Ruwah 1446 Hijriah (Wage)
- Jumat, 7 Februari 2025 = 7 Ruwah 1446 Hijriah (Kliwon)
- Sabtu, 8 Februari 2025 = 8 Ruwah 1446 Hijriah (Legi)
- Minggu, 9 Februari 2025 = 9 Ruwah 1446 Hijriah (Pahing)
- Senin, 10 Februari 2025 = 10 Ruwah 1446 Hijriah (Pon)
- Selasa, 11 Februari 2025 = 11 Ruwah 1446 Hijriah (Wage)
- Rabu, 12 Februari 2025 = 12 Ruwah 1446 Hijriah (Kliwon)
- Kamis, 13 Februari 2025 = 13 Ruwah 1446 Hijriah (Legi)
- Jumat, 14 Februari 2025 = 14 Ruwah 1446 Hijriah (Pahing)
- Sabtu, 15 Februari 2025 = 15 Ruwah 1446 Hijriah (Pon)
- Minggu, 16 Februari 2025 = 16 Ruwah 1446 Hijriah (Wage)
- Senin, 17 Februari 2025 = 17 Ruwah 1446 Hijriah (Kliwon)
- Selasa, 18 Februari 2025 = 18 Ruwah 1446 Hijriah (Legi)
- Rabu, 19 Februari 2025 = 19 Ruwah 1446 Hijriah (Pahing)
- Kamis, 20 Februari 2025 = 20 Ruwah 1446 Hijriah (Pon)
- Jumat, 21 Februari 2025 = 21 Ruwah 1446 Hijriah (Wage)
- Sabtu, 22 Februari 2025 = 22 Ruwah 1446 Hijriah (Kliwon)
- Minggu, 23 Februari 2025 = 23 Ruwah 1446 Hijriah (Legi)
- Senin, 24 Februari 2025 = 24 Ruwah 1446 Hijriah (Pahing)
- Selasa, 25 Februari 2025 = 25 Ruwah 1446 Hijriah (Pon)
- Rabu, 26 Februari 2025 = 26 Ruwah 1446 Hijriah (Wage)
- Kamis, 27 Februari 2025 = 27 Ruwah 1446 Hijriah (Kliwon)
- Jumat, 28 Februari 2025 = 28 Ruwah 1446 Hijriah (Legi)
Melestarikan Tradisi di Era Modern
Di tengah kemajuan zaman dan teknologi, keberadaan Kalender Jawa tetap relevan sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini.
Banyak kalangan, terutama generasi muda, mulai kembali menghargai nilai-nilai tradisional melalui pengetahuan tentang weton dan penanggalan Jawa.
Hal ini tidak hanya memperkaya identitas budaya, tetapi juga membuka ruang dialog tentang cara-cara menjaga dan melestarikan warisan leluhur di era modern.
Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya, informasi kalender seperti ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap tradisi dan keunikan penanggalan Jawa.
Dengan demikian, generasi penerus tidak hanya memahami sejarah, tetapi juga mampu mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.***