TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Atap Ruang Kelas SDN Curahnongko 3 Jember Ambruk, Siswa Terpaksa Belajar di Ruang Darurat

Atap Ruang Kelas SDN Curahnongko 3 Jember Ambruk, Siswa Terpaksa Belajar di Ruang Darurat - jemberterkini.id

JemberTerkini.ID - Puluhan siswa SDN Curahnongko 3 di Kabupaten Jember harus belajar di ruang darurat setelah atap dua ruang kelas sekolah mereka ambruk akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (8/2), menyebabkan atap ruang kelas 1 dan 2 roboh. 

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena pihak sekolah telah lebih dulu memindahkan siswa ke ruangan lain. 

Demi memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung, pihak sekolah memanfaatkan gudang dan perpustakaan sebagai ruang kelas sementara.

Kepala SDN Curahnongko 3, Joko Tunggal, mengungkapkan bahwa selain dua ruang kelas yang sudah roboh, kondisi ruang kelas 3 dan 4 juga mengkhawatirkan sehingga turut dikosongkan untuk mencegah kejadian serupa.

“Kami mengosongkan empat ruang kelas karena kondisinya sudah tidak layak. Untuk sementara, anak-anak belajar di gudang sekolah dan perpustakaan agar KBM tetap berjalan,” ujar Joko pada Senin (10/2).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihak sekolah sebenarnya telah berencana memeriksa kondisi atap kelas 1 dan 2 dengan memanggil tukang bangunan.

Namun, sebelum pengecekan dilakukan, atap tersebut sudah lebih dulu ambruk.

“Atap ruang kelas 1 dan 2 dibangun pada tahun 2009. Setelah diguyur hujan deras disertai angin kencang, atapnya ambruk. Syukurlah tidak ada korban karena kami sudah memindahkan anak-anak lebih dulu,” tambahnya.

Akibat kejadian ini, siswa kelas 1 dan 2 yang kini belajar di gudang mengaku mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi. 

Salah satu siswa, Khoirun Nisa, berharap agar kelas mereka segera diperbaiki agar bisa kembali belajar dengan nyaman.

“Kami berharap bisa kembali belajar di kelas agar bisa lebih fokus. Mudah-mudahan atap ruang kelas bisa segera diperbaiki,” ungkapnya.

Menanggapi kondisi ini, pihak sekolah telah mengajukan permohonan perbaikan kepada Dinas Pendidikan Jember. 

Bahkan, untuk sementara waktu, sekolah sempat menopang atap yang rawan ambruk dengan menggunakan kayu pohon di sekitar sekolah.

“Kami berharap pemerintah segera memberikan bantuan perbaikan agar anak-anak bisa kembali belajar dengan nyaman dan aman di ruang kelas mereka,” tutur Joko Tunggal.

Sementara itu, puluhan personel dari Koramil Tempurejo dan Polsek Tempurejo turut membantu membersihkan material atap yang ambruk guna memastikan lingkungan sekolah tetap aman bagi para siswa.***

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.

Ketik kata kunci lalu Enter

close