TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

Apa yang Diperlukan oleh Masyarakat Jember Saat Banyak Begal Berkeliaran di Tengah Kota hingga Beberapa Pelosok Desa?

Apa yang Diperlukan oleh Masyarakat Jember Saat Banyak Begal Berkeliaran di Tengah Kota hingga Beberapa Pelosok Desa? /Dok. Ist


Jember Terkini - Kota Jember tengah dihantui bayang-bayang ketakutan. Aksi begal yang kian merajalela, tak hanya di pelosok desa, namun juga di jantung kota, telah menciptakan keresahan mendalam bagi masyarakat. 

Ibu-ibu takut keluar rumah, para pekerja khawatir pulang malam, dan rasa aman menjadi barang langka.  

Situasi ini menuntut perhatian serius dan tindakan nyata, bukan hanya janji manis dan retorika.

Realita Pahit di Balik Statistik

Data menunjukkan peningkatan signifikan kasus begal di Jember.  

Mirisnya, korbannya tak pandang bulu, mulai dari pelajar, pekerja, hingga ibu rumah tangga.  

Modus operandinya pun beragam, mulai dari pembacokan sadis hingga ancaman senjata tajam.  

Kondisi ini jelas mencoreng citra Jember sebagai kota yang aman dan nyaman.

Akar Masalah yang Terabaikan

Fenomena begal bukanlah sekadar masalah kriminalitas biasa. 

Ia merupakan cerminan dari kompleksitas masalah sosial yang terabaikan.  

Faktor ekonomi, seperti kemiskinan dan pengangguran, menjadi salah satu pemicu utama.  

Kurangnya akses pendidikan dan lapangan kerja membuat sebagian masyarakat, terutama kaum muda, terjerumus ke dalam tindakan kriminal.

Selain itu, lemahnya penegakan hukum juga turut menyuburkan aksi begal.  

Hukuman yang ringan dan proses hukum yang berbelit-belit membuat para pelaku tidak jera. 

Ditambah lagi, kurangnya pengawasan dan patroli di daerah rawan semakin mempermudah para begal melancarkan aksinya.

Solusi Konkrit yang Mendesak

Mengatasi masalah begal di Jember membutuhkan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan. 

Berikut beberapa solusi konkrit yang mendesak untuk diimplementasikan:

- Optimalisasi Peran Aparat Keamanan:

- Tingkatkan intensitas patroli di daerah rawan, baik di kota maupun desa.

- Gunakan teknologi pengawasan seperti CCTV dan aplikasi panic button yang terintegrasi dengan kepolisian.

- Berikan pelatihan khusus bagi aparat dalam menangani kasus begal.

- Tegakkan hukum dengan tegas dan berikan hukuman yang setimpal bagi pelaku begal.

Peran Aktif Masyarakat:

- Aktifkan kembali sistem keamanan lingkungan, seperti poskamling dan ronda malam.

- Tingkatkan kewaspadaan dan laporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.

- Bentuk komunitas peduli keamanan untuk saling menjaga dan berbagi informasi.

Upaya Preventif:

- Berikan penyuluhan hukum kepada masyarakat, terutama kaum muda, tentang bahaya dan dampak dari tindakan kriminal.

- Ciptakan lapangan kerja dan program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat rentan.

- Tingkatkan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi generasi muda.

- Perbaiki infrastruktur penerangan jalan di daerah rawan.

Komitmen Pemerintah Daerah:

- Alokasikan anggaran yang memadai untuk program pencegahan dan penanganan begal.

- Lakukan evaluasi berkala terhadap program yang telah dijalankan.

- Jalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk akademisi, LSM, dan tokoh masyarakat, dalam mencari solusi yang komprehensif.

Jember Berhak Aman

Masyarakat Jember berhak hidup dalam lingkungan yang aman dan nyaman.  

Masalah begal bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama.  

Dengan sinergi dan komitmen dari semua pihak, kita bisa wujudkan Jember yang bebas dari ancaman begal.***

Penulis: Budi Wahyu Sutomo
Editor: Redaksi Jember Terkini

Disclaimer:

Pojok Pena merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi para citizen jurnalism menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.