Apa itu Nepotisme? Ini Pengertian dan Ciri-ciri yang Wajib Diwaspadai agar Kepentingan Publik Tidak Rugi dalam Jangka Pendek ataupun Panjang (Dok. Canva - Risa) |
Jember Terkini - Apa itu nepotisme? Nepotisme mungkin sudah tidak terdengar asing lagi di telinga semua orang termasuk masyarakat Indonesia.
Nepotisme di Indonesia sudah sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari baik di bidang politik, pekerjaan, hingga pendidikan.
Dampak nepotisme cukup besar bagi aspek bidang sehingga sudah selayaknya diwaspadai.
Baca Juga: Apa itu Assessment? Ini Pengertian dan Tujuannya dalam Berbagai Aspek Bidang
Penjelasan Mengenai Apa itu Nepotisme?
Dilansir Jember Terkini dari laman UMSU, nepotisme adalah praktik di mana seseorang yang memiliki kekuasaan kepada anggota keluarga atau kerabat dekat.
Kata "nepotisme" berasal dari bahasa Latin "nepos" yang berarti keponakan atau keturunan, merujuk pada praktik favoritisme.
Biasanya pihak tertentu memberikan jabatan gerejawi kepada anggota keluarga mereka.
Baca Juga: Staff Legal Tugasnya Apa? Ini Keterampilan yang Dibutuhkan, Catat Biar Cepat Kaya
Ciri-ciri Nepotisme yang Wajib Diwaspadai
Nepotisme biasanya ditandai dengan pemberian keuntungan atau posisi kepada anggota keluarga atau kerabat atas dasar hubungan pribadi.
Beberapa ciri nepotisme yang dapat diidentifikasi antara lain:
1. Pemberian Posisi atau Jabatan Tanpa Kompetisi
Anggota keluarga atau kerabat mendapatkan posisi strategis tanpa melalui proses seleksi yang kompetitif.
Baca Juga: Apa itu PT? Ini Penjelasan dan Cara Pendiriannya, Calon Pengusaha Wajib Paham Mulai Sekarang
2. Prioritas Berdasarkan Hubungan Keluarga
Keputusan dalam penempatan kerja lebih dipengaruhi oleh hubungan darah atau kedekatan keluarga daripada kemampuan atau pengalaman.
3. Pengabaian Terhadap Profesionalisme
Dalam lingkungan yang dipenuhi nepotisme, kompetensi profesional sering diabaikan, dan ini dapat merugikan kualitas kerja organisasi.
Dampak Nepotisme dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut ini sejumlah dampak nepotisme yang wajib diketahui mulai sekarang:
1. Penurunan Moral Pekerja
Karyawan yang lebih berkualifikasi namun tidak memiliki hubungan keluarga dengan pemimpin organisasi sering merasa tidak dihargai.
Baca Juga: Contoh Legal Opinion dan Strukturnya, Wajib Ada Unsur Ini Biar Kasus Segera Selesai
Hal ini dapat mengurangi motivasi kerja dan produktivitas.
2. Menurunkan Kinerja Organisasi
Karena posisi kunci diisi oleh orang yang mungkin tidak memiliki kemampuan yang memadai.
Organisasi dan instansi dapat kehilangan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan tugas-tugasnya.
3. Korupsi dan Ketidakadilan
Nepotisme sering kali berkaitan erat dengan praktik korupsi.
Ini menciptakan lingkungan yang tidak adil di mana kesempatan bagi pekerja lain yang lebih berkualifikasi disingkirkan.
4. Citra Buruk
Organisasi yang diketahui melakukan nepotisme sering kehilangan kepercayaan dari publik dan dianggap tidak profesional.
Baca Juga: Cara Membuat Pameran Hasil Karya Seni Mulai dari Persiapan Hingga Pagelaran, Harus Ada Hal Ini
Sebagai contoh jika pemimpin melakukan nepotisme, tentu kedepannya tidak akan dipercayai lagi.
Kesimpulan
Nepotisme merupakan salah satu tindakan memberikan jabatan kepada orang yang memiliki hubungan darah.
Nepotisme sudah mulai tampak dalam berbagai bidang mulai dari pemerintah, pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya.
Baca Juga: Cara Melestarikan Budaya Daerah, Wajib Tau Biar Tidak Punah dan Lekang Oleh Zaman
Ciri-ciri umum nepotisme yakni memberikan jabatan tanpa kualifikasi tertentu.***