TpMlGUr8GSM9GpOiTSM6TSO0TY==

5 Contoh Laporan Keuangan, Bikin Pengeluaran Lebih Terkontrol!

5 Contoh Laporan Keuangan, Bikin Pengeluaran Lebih Terkontrol!
5 Contoh Laporan Keuangan, Bikin Pengeluaran Lebih Terkontrol!
(Dok. FB/ Forum Akutansi - Ardhika Rizki Sanjaya)

Jember Terkini - Contoh laporan keuangan dapat diterapkan oleh perusahaan untuk mengetahui laba, pengeluaran, hingga pemasukan.

Laporan keuangan sederhana dapat ditiru oleh akutan atau bendahara dalam mengatur perusahaan. 

Banyak contoh laporan keuangan digital ataupun manual akan diperbarui setiap hari dan direkap menyeluruh setiap satu bulan. 

Baca Juga: Apa itu Kalkulator Tik Tok? begini Cara Mengambilnya!

5 Contoh Laporan Keuangan dalam Dunia Kerja ataupun Bisnis

Berikut adalah lima jenis laporan keuangan yang paling umum dan penting:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan, beban, dan laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tertentu. 

Dilansir Jember Terkini dari laman Amartha, laporan keuangan mencatut pendapatan dan pengeluaran suatu perusahaan atau instansi. 

Secara umum, laporan laba rugi mencakup elemen-elemen seperti:

- Pendapatan: Total pemasukan dari penjualan produk atau jasa.

- Beban: Semua biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut, termasuk beban operasional, administrasi, dan pajak.

- Laba Bersih:Hasil akhir setelah semua beban dikurangi dari pendapatan.

2. Laporan Posisi Keuangan (Neraca/Balance Sheet)

Laporan posisi keuangan, atau sering disebut sebagai neraca, memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu tertentu.

Neraca mencakup tiga elemen utama:

- Aset: Sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti kas, inventaris, dan properti.

-Kewajiban: Kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan, seperti utang dan kewajiban jangka panjang.

- Ekuitas: Hak pemilik atas aset perusahaan setelah semua kewajiban dikurangi.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan arus kas mencatat aliran masuk dan keluar kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini dibagi menjadi tiga bagian utama:

- Arus Kas dari Aktivitas Operasional:Arus kas yang dihasilkan dari operasi utama perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa.

- Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Arus kas yang terkait dengan pembelian atau penjualan aset jangka panjang dan investasi lainnya.

- Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Arus kas yang terkait dengan perubahan dalam struktur modal perusahaan, seperti penerbitan saham atau pembayaran dividen.

 4. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity)

Laporan perubahan ekuitas menunjukkan perubahan dalam ekuitas pemilik selama periode tertentu. 

Laporan ini mencerminkan berbagai faktor yang mempengaruhi ekuitas, seperti:

- Laba Ditahan: Laba yang tidak dibagikan sebagai dividen dan disimpan dalam perusahaan untuk digunakan di masa depan.

- Penambahan Modal: Investasi tambahan oleh pemilik atau penerbitan saham baru.

- Dividen:Distribusi laba kepada pemegang saham.

5. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statements)

Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan rinci mengenai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan utama. 

Catatan ini mencakup kebijakan akuntansi yang digunakan, rincian aset dan kewajiban, serta informasi lain yang relevan, seperti komitmen dan kontinjensi.

Baca Juga: Sering dibutuhkan, Apa itu Laminasi? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan Laminating

Catatan ini penting untuk memberikan konteks dan klarifikasi, sehingga pembaca laporan keuangan dapat memahami secara menyeluruh posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.

Kesimpulan 

Dengan memahami lima jenis laporan keuangan ini, Anda dapat lebih efektif dalam menganalisis dan menilai kesehatan keuangan suatu entitas. 

Setiap laporan keuangan dapat dijadikan sebagai bentuk mempertanggungjawabkan pendanaan perusahaan.***

Konten berikut adalah iklan otomatis yang ditampilkan oleh Advernative. JemberTerkini.ID tidak terkait dengan materi konten ini.