Salah seorang warga nonton bareng Piala Dunia 2022 melihat UMKM di sekitar alun-alun Jember, Minggu (27/11/2022) malam. |
Jember Terkini - Kabupaten Jember, Jawa Timur, menetapkan empat sektor kunci dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonominya.
Sektor-sektor tersebut meliputi pertanian, pariwisata, perikanan, dan usaha ekonomi produktif.
Menurut Indrijati, juru bicara Fraksi PDI Perjuangan, sektor-sektor ini harus menjadi fokus utama dalam strategi pembangunan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Indrijati menyoroti penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pendapatan per kapita, dan PDRB per kapita di Kabupaten Jember sebagai akibat dari ketidaksesuaian struktur ekonomi saat ini.
"RPJPD 2025-2045 harus merumuskan program yang memberi perhatian khusus pada sektor-sektor tersebut sebagai penggerak utama ekonomi Jember," tegasnya.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Achmad Dhafir Syah, menambahkan bahwa kerangka ekonomi daerah harus jelas dan terukur berdasarkan data yang ada.
"Tujuannya agar masyarakat dapat menilai potret Jember dalam 20 tahun ke depan," katanya.
Fraksi Partai Nasdem, melalui Hamim, mengkritisi visi RPJPD yang dinilai kurang menegaskan sektor pertanian sebagai sektor yang maju dan berdaya saing.
Hamim mendorong industrialisasi atau hilirisasi di bidang agrobisnis dan agroindustri yang ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian di Jember.
Ia juga mengusulkan pelibatan Forum CSR (Corporate Social Responsibility) dalam pembangunan selama dua dekade mendatang.
Alfian Andri Wijaya dari Fraksi Gerakan Indonesia Berkarya turut menekankan pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan Jember.
Ia mengkritik kebijakan Bupati Hendy yang dinilai kurang mendukung pertanian, mengingat jumlah petugas penyuluh lapang (PPL) yang hanya sekitar 100 orang untuk 248 desa dan kelurahan di Jember.
"Kesejahteraan petani tidak akan tercapai tanpa dukungan yang memadai dari PPL," ujarnya.
Alfian menegaskan bahwa sektor pertanian membutuhkan tindakan nyata, bukan hanya retorika yang tidak sesuai dengan fakta dan data.
Dengan perhatian yang tepat pada keempat sektor kunci ini, Kabupaten Jember diharapkan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata dalam dua dekade mendatang.*** (DW)