Jember Terkini - Ritual Ruwatan Bumi Jember dan Doa Bersama Lintas Etnis sukses digelar di Alun-Alun Jember pada Minggu (7/7/2024).
Acara ini dihadiri oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto, yang turut serta bersama sekitar 500 peserta.
Mereka mengarak tiga gunungan, diiringi grup kesenian seperti Jaranan Padang Pasir, Cemeti Sodo Lanang, Gamelan Kyai Samudro, Pencak Silat Cimande, Pataji Nuso Barong, Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN), serta berbagai ormas dan OKP.
Arak-arakan dimulai dari Jalan Kartini, berjalan menuju utara mengitari alun-alun. Saat mencapai pusat alun-alun, Bupati Hendy menabuh gong sebagai tanda dimulainya acara.
Beliau kemudian memotong tumpeng sebagai simbol ruwatan dimulai. Dalam momen ini, Bupati Hendy bersama istrinya, Kasih Fajarini, secara simbolis menjalani ruwatan dengan membasuh kaki mereka.
Doa-doa dibacakan oleh sejumlah tokoh, termasuk KH Abdul Rasyid dan Gus Iqbal.
Doa dalam tradisi Jawa dibawakan oleh Kiai Abdul Rasyid, dilanjutkan oleh Gus Iqbal, serta perwakilan lintas agama. Puncak acara ditandai dengan pelepasan seekor ayam jantan.
Bupati Hendy berharap ruwatan ini dapat menjadi sarana mempererat silaturahmi antarwarga Jember.
"Kita ingin masyarakat bersama-sama membuat Jember terus maju dan semakin lebih baik," ungkapnya.
Ketua Panitia Ruwatan Bumi Jember, Miftahul Rachman, menyampaikan bahwa acara ini bertepatan dengan pergantian tahun baru Islam, bulan Muharram, yang dikenal sebagai bulan Suro dalam tradisi Jawa.
"Ini merupakan wujud syukur kami atas limpahan anugerah dari Allah kepada masyarakat Kabupaten Jember," jelas Miftahul yang akrab disapa Memet.
Pelibatan berbagai etnis dalam acara ini mencerminkan kerukunan warga Jember yang multikultural serta melestarikan tradisi gotong royong.
"Kami bersama 16 etnis yang tergabung dalam FPK Kabupaten Jember menggelar acara ini untuk menjaga nilai-nilai budaya leluhur. Nuansa gotong royong sangat kental terlihat dalam acara Ruwatan ini, bahkan setiap peserta membawa tumpeng untuk dinikmati bersama," urai Memet.
Wakil Ketua FPK Jember, Ignatius Sumarwiadi, menekankan bahwa ruwatan ini diharapkan dapat meredam perbedaan agar tidak berujung pada konflik, terutama menjelang Pilkada 2024.
"Kami berharap agar Jember tetap kondusif dan dijauhkan dari segala mara bahaya," ujarnya.
Acara Ruwatan Bumi Jember ini tidak hanya sebagai ritual adat, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkuat kerukunan dan kebersamaan di tengah masyarakat yang beragam, demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.***