Jember Terkini - Kota Gotene di Swedia barat menjadi sorotan internasional setelah menawarkan 30 bidang tanah dengan harga yang sangat terjangkau, yakni hanya 1 krona Swedia atau sekitar Rp 1.550 per meter persegi.
Tanah-tanah tersebut memiliki luas bervariasi antara 7 hingga 1.200 meter persegi. Harga yang murah meriah ini segera menarik perhatian, tidak hanya dari warga Swedia, tetapi juga dari calon pembeli di India, Pakistan, Amerika Serikat, Amerika Selatan, hingga Australia.
Pemerintah Kota Gotene yang semula tidak menyangka respon yang begitu besar, terpaksa menghentikan sementara penjualan tanah yang telah dimulai sejak pertengahan April 2024.
Wali Kota Gotene, Johan Mansson, menjelaskan bahwa kampanye penjualan tanah murah ini awalnya merupakan ide yang "sedikit gila" dan lebih dianggap sebagai lelucon serta strategi pemasaran.
Namun, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan jumlah tempat tinggal di daerah dengan kepadatan penduduk rendah dan membantu perkembangan daerah tersebut. Hanya beberapa minggu setelah promosi dimulai, Gotene berhasil menjual tiga kavling.
"Ini adalah keberhasilan luar biasa bagi komunitas kecil kami. Namun, kami tidak pernah membayangkan dampaknya akan sebesar ini," kata Mansson.
Laporan televisi lokal pada akhir Juni lalu yang memulai efek bola salju terkait penjualan tanah murah ini diikuti oleh berbagai media Swedia lainnya.
Promosi ini kemudian menjadi viral setelah diunggah ke platform media sosial TikTok, dan hanya dalam beberapa hari, kisah ini menjadi fenomena global.
Sejak saat itu, Pemerintah Kota Gotene menerima ribuan email dan telepon dari calon pembeli.
"Kami mendapat minat dari Eropa, Asia, terutama India dan Pakistan, serta Amerika Serikat, Australia, dan bahkan Amerika Selatan," tambah Mansson.
"Dengan kampanye ini, kami telah berhasil menempatkan Gotene di peta dunia."
Penjualan tanah ini akan dilanjutkan pada 7 Agustus dengan metode lelang. Tanah-tanah yang dijual murah di Gotene adalah tanah yang telah terbengkalai selama puluhan tahun.
Meski harga tanahnya murah, ada persyaratan penting yang harus dipenuhi pembeli. Pembeli harus berkomitmen untuk membangun rumah di atas tanah tersebut dalam waktu dua tahun.
Hal ini melibatkan biaya tambahan seperti izin mendirikan bangunan sebesar 30.000 krona (Rp 46,5 juta), biaya sambungan air sebesar 170.000 krona (Rp 264 juta), listrik 40.000 krona (Rp 62 juta), dan internet 30.000 krona (Rp 46,5 juta).***