Kisah Muhammad Alif Fathurrohman, Pelajar SMA Kartika IV-2 Jember yang Lari Tiap Pagi Demi Masuk Sekolah. |
Jember Terkini - Muhammad Alif Fathurrohman (16), seorang pelajar SMA Kartika IV-2 Jember, menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam meraih mimpinya.
Setiap pagi, Alif harus berlari sejauh 5 kilometer dari rumahnya di Lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, menuju titik penjemputan mobil sekolah di jalan raya.
Perjalanan ini dilakukannya dengan penuh tekad demi mengejar cita-citanya menjadi seorang tentara.
Alif kehilangan ayahnya sejak masih kecil dan ibunya meninggal saat ia duduk di bangku sekolah dasar.
Kini, Alif tinggal bersama neneknya dan harus berjuang keras untuk melanjutkan pendidikannya. Setiap pagi, tepat pukul 05.10 WIB, Alif memulai perjalanannya.
Dengan semangat yang tak pernah padam, ia melewati beberapa tanjakan, tak peduli terik matahari atau hujan. Sepeda yang dulu menjadi andalannya kini telah rusak, sehingga ia harus berlari.
"Saya sudah terbiasa lari sejak SMP. Dulu, saya juga sering jalan kaki karena keterbatasan ekonomi. Hidup sehari-hari dengan nenek, karena sejak kecil bapak meninggal dan beberapa tahun kemudian ibu juga meninggal saat masih sekolah dasar," ujar Alif, Senin 29 Juli 2024.
Setelah sampai di titik penjemputan, Alif bergabung dengan siswa lainnya dalam mobil yang difasilitasi oleh sekolah.
Sesampainya di sekolah, Alif langsung mandi dan berganti pakaian seragam, menunggu jam masuk kelas berbunyi.
"Berangkatnya jam 05.10 dari rumah ke Patrang nunggu jemputan. Lebih dari 4 KM saya lari, karena sepeda sudah rusak mulai masuk kelas XI SMA," katanya.
Kepala Sekolah SMA Kartika IV-2 Jember, Pelda Iwan Abdillah, mengungkapkan kekagumannya terhadap Alif. Ia melihat Alif sebagai sosok yang gigih dan penuh semangat.
"Alif adalah contoh siswa yang patut kita teladani. Dedikasinya sangat tinggi, tidak pernah terlambat meski harus berlari dari rumah ke tempat penjemputan," puji Pelda Iwan.
Sekolah pun turut memberikan dukungan kepada Alif dengan memfasilitasi sepeda dan memberikan motivasi agar ia terus semangat belajar.
"Kami berharap kisah Alif dapat menginspirasi siswa lainnya untuk selalu berusaha meraih cita-cita, apapun rintangannya," tambah Pelda Iwan.
Kisah Alif merupakan cerminan dari tekad dan ketekunan. Dalam keterbatasan, ia tetap berjuang keras demi pendidikan dan masa depannya. Semoga kisah ini menginspirasi banyak orang untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.***